CSS: Mengenal Selector – ID dan Class

Hai sobat Techno Fivers…

Untuk melengkapi materi yang tidak sempat diberikan mengenai HTML dan CSS, sedangkan materi harus segera berganti lagi, maka Admin harap artikel ini dapat membantu melengkali materi yang kurang itu.

Saya akan memperkenalkan bagian penting dari CSS. Ya, penting sekali, sebuah website tidak akan terlihat rapi dan terstruktur serta efisien dan efektif dalam pembuatannya, tanpa bagian yang akan kita bahas ini.

Selector

Pertama, kita akan bahas apa itu selector. Secara bahasa, selector berasal dari kata select, artinya memilih. Misal, ketika kamu sedang menggunakan aplikasi pengolah kata “Mr. Word”, kamu ingin memindahkan gambar yang ada di halaman 1 ke halaman 2. Tentu kamu harus memilih (selecting) gambar itu dulu. Dalam hal ini, cara kamu memilih gambar itu dengan cara mengarahkan kursor ke gambar, lalu klik kiri mouse.

Dalam HTML, untuk memilih suatu elemen dan mengaturnya sesuai dengan keinginan kita, kita tidak bisa mengaturnya seperti kita mengatur gambar pada Mr. Word (kecuali dengan aplikasi tertentu). Oleh sebab itu, ada istilah Selector.

Coba perhatikan kode di bawah, namun ada baiknya jika kamu sudah mengetahui Metode Meletakan CSS.

<html>

<head>

<style>

a {
color: red;
text-decoration: none;
}
a:hover {
color: blue;
text-decoration: underline;
}
body {
padding: 20px;
background: #ffa;
border: 2px solid red;
}
p {
font-weight: bold;
color: #f8f;
}

</style>

</head>

<body>

<a href=”#”>Tulisan yang diatur selektor a</a>

<p>Tulisan yang diatur selektor p</p>

</body>

</html>

Coba lihat teks yang berwarna merah. Itu yang dinamakan Selector. Teks yang berwarna ungu, itulah tag-tag yang diatur oleh selektornya masing-masing. Dari melihat contoh saja, apa kamu sudah paham tentang selektor? 

ID dan Class

Nah, kamu sudah mengenal apa itu selektor. Namun, yang baru saja dicontohkan, itu adalah selektor berdasarkan tag-tag yang ada di dalam HTML. Sehingga, satu selektor akan berlaku menyeluruh. Misal kamu memberi aturan pada selektor p (untuk tag p), maka setiap elemen yang ada di dalam tag <p> akan mengikuti aturan dari selektor tadi. Jadi, misal kamu ingin membuat dua kelompok tag <p>, misalnya kelompok tag <p> pertama berwarna kuning, dan kelompok tag <p> kedua berwarna merah, kamu tidak bisa melakukannya.

Nah, mari berkenalan dengan ID dan class. Mari lihat contoh kode berikut:

<html>

<head>

<style>

#unik {

width: 200px;

height: 200px;

background: #eee;

margin: 10px;

padding: 10px;

}

.kelas1 {

color: red;

font-size: 11px;

}

.kelas2 {

color: blue;

font-size: 12px;

}

</style>

</head>

<body>

unik”>

kelas1″>Teks 1

kelas2″>Teks 2

kelas1″>Teks 1

kelas2″>Teks 2

</body>

</html>

Selektor yang diawali tanda pagar (“#”) disebut ID dan selektor yang diawali tanda titik (“.”) disebut class. Jika kamu coba mempraktekan kode diatas, “Teks 1” dan “Teks 2” yang merupakan elemen dari tag <p> yang berbeda kelas akan berbeda warnanya. Nah, dengan begini kamu bisa membuat dua kelompok tag <p> yang berbeda sifatnya, yang satu warna biru, yang lain warna merah. Dengan ID dan Class, selektor-selektor yang akan kamu pakai pun bisa kamu beri nama sesuka hati.

Lalu, apa bedanya ID dengan Class?

Menurut beberapa referensi yang Admin baca, ID bersifat unik, oleh sebab itu hanya bisa digunakan satu kali. Sedangkan, Class bisa digunakan berkali-kali.

Nah, lalu Admin pun bertanya-tanya, apa yang dimaksud hanya bisa digunakan satu kali. Satu kali dalam satu halaman web atau satu kali dalam arti suatu ID tidak boleh menjadi elemen dari tag yang ber-ID sama.

Eksperimen

Untuk mengetahui lebih lanjut. Admin melakukan pembuktikan apakah pernyataan bahwa ID hanya dapat digunakan satu kali itu benar.

Source:

<html>

<head>

<style>

#unik {

width: 200px;

height: 200px;

background: #eee;

margin: 10px;

padding: 10px;

}

.kelas1 {

color: red;

font-size: 11px;

}

.kelas2 {

color: blue;

font-size: 12px;

}

</style>

</head>

<body>

unik”>

kelas1″>Teks 1

kelas2″>Teks 2

kelas1″>Teks 1

kelas2″>Teks 2

unik”>

kelas1″>Teks 1

kelas2″>Teks 2

kelas1″>Teks 1

kelas2″>Teks 2

</body>

</html>

Output:

 Terbukti bahwa satu ID bisa digunakan dua kali dalam satu halaman, seperti percobaan diatas, ID “unik” berfungsi dengan baik ketika digunakan lebih dari sekali.

Pertanyaan berikutnya, apakah suatu ID bisa menjadi elemen dari tag yang ber-ID sama?

Source:

<html>

<head>

<style>

#unik {

width: 75%;

height: 75%;

background: #eee;

margin: 10px;

border: 2px solid red;

}

</style>

</head>

<body>

unik”>

unik”>

unik”>

unik”>

unik”>

BISA TIDAK?

</div>

</div>

</div>

</div>

</div>

</body>

</html>

Output:

Nah, ternyata ID “unik” bisa menjadi elemen di dalam tag <div> yang ber-ID “unik” juga. Dua pertanyaan sudah terjawab, dan jawaban keduanya adalah “BISA!”. Jadi, pernyataan bahwa ID hanya bisa dipakai satu kali, menurut percobaan ini, adalah salah.

Kesimpulan

Nah, sekarang bagaimana menyimpulkannya. Apa perbedaan fungsi ID dan Class?

Menurut eksperimen tadi, tidak ada bedanya. Tapi, kita bisa tetap menganggap ID itu unik. Selektor yang memiliki nama tentu akan lebih mudah dikenal bukan? ID bisa digunakan untuk memberi nama suatu selektor. Misal, untuk membuat header, content, atau sidebar dari suatu web, kamu bisa menggunakan selektor ID untuk mengaturnya. Sedangkan, Class bisa kamu gunakan untuk mengatur elemen-elemen yang umum.

Sekian…

~ Semangat!

Dimana Saja Kamu Menemukan CSS Dalam HTML?

Metode Menempatkan CSSArtikel ini akan menjawab pertanyaan yang kamu lihat pada judul diatas. Sebelumnya, apakah kamu sudah tahu apa itu CSS? Atau kamu belum tahu juga apa itu HTML? HTML atau HyperText Markup Languange adalah bahasa dasar yang digunakan untuk mengatur penampilan informasi pada sebuah halaman web. CSS atau Cascading Style Sheets merupakan pendamping HTML, yaitu aturan-aturan untuk mengendalikan komponen-komponen HTML dalam sebuah web agar terstruktur dan seragam (source: wikipedia). CSS sebenarnya bukanlah jenis bahasa, karena fungsinya hanya menetapkan aturan-aturan untuk komponen-komponen HTML.

Lalu sebenarnya, apakah sulit menemukan CSS di dalam dokumen HTML? Bersembunyi dimanakah kode itu?

Sebenarnya, kita bukan mau bermain “cari dan sembunyi” dengan CSS. Tapi, pada artikel ini akan dijelaskan 3 posisi CSS yang mungkin diletakan pada dokumen HTML, atau bisa disebut “Metode Menggunakan CSS”. Mari simak informasi berikut:

1. Di Dalam Tag HTML (Inline HTML Tag)

width: 100px; height: 100px; background: #00F;”>Inline CSS to HTML Tag

Tulisan berwarna biru yang ada dalam attribute “style” merupakan CSS. Pada poin ini, CSS diletakan di dalam tag HTML melalui attribute “style”. CSS pada contoh diatas akan mengatur elemen div agar berukuran panjang 100 pixel dan tinggi 100 pixel juga, dan background berwarna biru. Namun, hanya SATU div yang diatur. Elemen div lain yang ingin diatur sama dengan elemen div diatas harus ditulis ulang aturannya.

width: 100px; height: 100px; background: #00F; text-align: center; font-weight: bold;”>

Inline CSS to HTML Tag PERTAMA

width: 100px; height: 100px; background: #00F; text-align: center; font-weight: bold;”>

Inline CSS to HTML Tag KEDUA

width: 100px; height: 100px; background: #00F; text-align: center; font-weight: bold;”>

Inline CSS to HTML TAG KETIGA

Pada contoh diatas, saya tambahkan beberapa aturan CSS pada elemen div, dan saya buat 2 elemen div tambahan yang aturannya sama. Untungnya hanya tiga, bagaimana jika ada 10 elemen div yang aturannya sama? Mungkin awalnya bisa copy paste, tapi ketika sudah terbentuk 10 elemen div, kemudian kamu ingin mengganti warna background dari kesepuluh elemen itu, tentu tidak efektif.

Oleh karena itu, gunakan cara pada poin pertama ini untuk mengatur elemen yang tidak banyak jumlah elemen yang aturannya sama. Kamu bisa mengukur sendiri cara yang akan kamu gunakan.

2. Ditanamkan di Dalam Dokumen HTML (Embedded CSS)

#Note: Supaya kamu dapat memahami kode di bawah ada baiknya kamu mengetahui apa itu ID dan CLASS.

<html>

<head>

<style>

body {background: #eee;}
#wrapper {
margin: 10px auto;
padding: 10px;
width: 1000px;
height: 500px;
background: yellow;
}
.smallbox {
padding: 5px;
width: 80%;
height: 90%;
border: 2px solid #f00;

}

</style>

</head>

<body>

wrapper”>

smallbox”>

smallbox”>

smallbox”>

font-size: 7px; color: #f00;“>BOX 1

</div>

</div>

</div>

wrapper”>

smallbox”>

smallbox”>

smallbox”>

font-size: 7px; color: #0f0;“>BOX 2

</div>

</div>

</div>

wrapper”>

smallbox”>

smallbox”>

smallbox”>

font-size: 7px; color: #00f;“>BOX 3

</div>

</div>

</div>

</body>

</html>

Nah, kutipan kode diatas cukup panjang. Tidak rumit sebenarnya, hanya bertingkat-tingkat saja. Kutipan kode HTML diatas merupakan contoh yang disebut “embedded CSS“. Pada poin kedua ini, CSS diapit oleh tag <stlye></style> yang berada diantara tag <head></head>. Begitulah cara kedua untuk menempatkan CSS.

Cara ini lebih efektif untuk menangani banyak elemen yang aturan CSS-nya sama. Sekarang, untuk mengganti width dari setiap elemen div ber-classsmallbox” misalnya, kamu tinggal menggati width yang mengatur aturan class smallbox” yang berada di tag <head>, tidak perlu lagi memberi aturan pada masing-masing div.

3. CSS Terhubung (Linked CSS)

index.html

<html>

<head>

<title>Linked CSS</title>

<link rel=”stylesheet” href=”style.css” type=”text/css”>

</head>

<body>

wrapper”>

smallbox”>

smallbox”>

smallbox”>

font-size: 7px; color: #f00;“>BOX 1

</div>

</div>

</div>

wrapper”>

smallbox”>

smallbox”>

smallbox”>

font-size: 7px; color: #0f0;“>BOX 2

</div>

</div>

</div>

wrapper”>

smallbox”>

smallbox”>

smallbox”>

font-size: 7px; color: #00f;“>BOX 3

</div>

</div>

</div>

</body>

</html>

style.css

#wrapper {

margin: 10px auto;

padding: 10px;

width: 1000px;

height: 500px;

background: yellow;

}

.smallbox {

padding: 5px;

width: 80%;

height: 90%;

border: 2px solid #f00;

}

Metode ini intinya, CSS ditempatkan di file terpisah dengan file HTML. Pada contoh diatas, hampir tidak ada yang diubah, hanya ditambahkan:

 <link rel=”stylesheet” href=”style.css” type=”text/css”> 

pada tag <head>. File CSS “style.css” disertakan pada attributehref“.

Apa untungnya dari metode ini?

Coba kita lihat apa untungnya dari metode kedua. Untungnya adalah mengefektifkan penggunaan aturan CSS pada elemen-elemen yang aturannya sama dalam satu halaman web.

Nah, keuntungan metode ketiga ini adalah mengefektifkan penggunaan aturan CSS pada elemen-elemen yang aturannya sama dalam beberapa halaman web.

Jadi, satu file “style.css” bisa digunakan untuk beberapa halaman web.

Sekian….

Begitulah sobat, ketiga metode menempatkan CSS dalam HTML. Ketiga cara itu memiliki keuntungan masing-masing, sekarang tergantung cara kamu memanfaatkannya supaya efektif.

~ Semangat!

Tentang Blog

About Us

Tujuan Umum

Blog ini dibuat dengan tujuan untuk mempermudah penyampaian informasi materi khususnya bagi seluruh anggota ekstrakurikuler Information Communication and Technology SMA Negeri 5 Kota Bekasi. Blog ini juga dibuat sebagai wadah berbagi ilmu pengetahuan dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi yang bisa dilihat siapa saja di dunia maya, namun khususnya bagi anggota ekskul Information Communication and Technology SMA Negeri 5 Kota Bekasi. Selain itu, bagi pengunjung bebas di dunia maya, blog ini dapat menjadi acuan untuk mengenal kegiatan ekstrakurikuler Information Communication and Technology SMA Negeri 5 Kota Bekasi, yang disingkat ICT 5 ini, karena selain menyediakan informasi materi dan pengetahuan, blog ini juga menyediakan informasi tentang kegiatan-kegiatan penting ICT 5.

Khusus Anggota

Bagi sobat Techno Fivers (Anggota ICT 5) yang selalu ingin tahu, blog ini bisa menjadi tempat kamu belajar tentang TIK. Blog ini memuat materi sesuai divisi yang ada di ekskul ICT: Robotik, Software, dan Hardware. Tapi, selain ketiga materi itu, ada juga tips trik atau pengetahuan umum lainnya yang berhubungan dengan TIK yang pastinya akan menambah wawasan kamu.

Sobat Techno Fivers, kamu bukan hanya bisa belajar di blog ini, tapi kamu juga boleh berbagi pengetahuan yang kamu tahu seputar TIK yang belum diposting disini. Caranya? Hmm…. coba pikirkan.

Sobat, dengan adanya blog ini bukan berarti kamu tidak perlu lagi mengikuti kegiatan tiap minggu. Malah, blog ini dibuat untuk melengkapi penyampaian materi tiap minggu. Kehadiran kamu setiap minggu mencerminkan keaktifan kamu dalam komunitas. Keaktifan kamu, merupakan modal masa depan yang perlu dijaga. Lagipula, kamu bisa lebih mudah berbagi ilmu dengan teman-teman kamu, ataupun bertanya kepada kakak-kakak yang mungkin bisa membagikan pengetahuannya.

Jika ingin mengajukan pertanyaan, tidak perlu ragu untuk menulis pertanyaan kamu di kotak komentar pada posting materi dimana kamu ingin bertanya, pasti akan dijawab Admin. Sebutkan nama kamu dahulu, supaya kamu bisa dikenal.

Baiklah sobat, teruslah bersemangat untuk belajar. Tambah terus wawasan kamu, terutama di bidang TIK, agar kemudian kamu bisa menghasilkan inovasi dari ilmu yang kamu pelajari.